Banyak penggemar motor memperdebatkan tentang perbedaan motor 1 silinder dan 2 silinder. Namun, tidak semuanya memiliki dasar yang kuat dan pertimbangan secara ilmiah. Bagi yang lebih suka memakai 2 silinder menganggapnya terbaik, begitupun sebaliknya pengguna 1 silinder.
Kembali lagi, hal ini kembali ke selera dan kebutuhan masing-masing. Terdapat beberapa poin utama yang menjadi pembeda antara keduanya. Agar bisa melihat lebih objektif dan tidak didasarkan prasangka belaka, mari simak pembahasan tentang keduanya dari beberapa aspek:
1. Karakter Mesin
Perbedaan motor 1 silinder dan 2 silinder yang pertama dapat dilihat dari karakter mesinnya. Tentu mesin silinder 1 lebih ringkas, sebab terdapat tenaga pada putaran bawahnya. Ini memberikan efek lebih terasa daripada putaran atas. Sebab, biasanya motor dengan 1 silinder torsinya lebih besar daripada 2 silinder.
Torsi tersebut membantu akselerasi mesinnya lebih terasa dibandingkan horsepower yang dapat menaikkan top speed-nya. Namun karena memiliki downforce lebih besar, putaran mesin (Rpm)-nya cenderung lebih rendah dari yang 2 silinder.
Sementara itu mesin dengan 2 silinder dibekali piston yang agak kecil, ringan, dan lebih banyak jumlah katupnya. Walaupun pistonnya relatif ringan, jika dikalikan dua tetap lebih berat dari satu piston mesin tipe 1 silinder. Ditambah blok mesinnya yang besar.
Kecenderungan 2 silinder adalah Rpm lebih tinggi karena pistonnya kecil, ringan, jumlahnya juga tidak hanya satu. Karakteristik mesinnya bertenaga terutama pada putaran atas berkat fleksibilitasnya. Dari segi torsi juga memaksimalkan horsepower, cocok di trek-trek yang lurus.
Maka calon pembeli bisa memilih sendiri, perlu motor yang hebat di trek pendek, jalur menanjak, serta stop and go. Atau yang ahli pada putaran atas, handal untuk trek lurus dengan top speed yang tinggi.
2. Getaran Mesin
Perbedaan motor 1 silinder dan motor 2 silinder berikutnya adalah bahwa motor dengan 2 silinder biasanya umum dipakai pada motor sport atau moge yang bermesin besar. Sementara itu 1 silinder lebih banyak diterapkan pada motor trail yang perlu tenaga di akselerasi jarak pendek, perkotaan, atau menanjak.
Mesin tersebut masing-masing menghasilkan getaran yang berbeda. Biasanya mesin tipe 1 silinder umumnya lebih bergetar daripada 2 silinder. Sebab, pistonnya lebih besar disertai waktu pengapian lebih panjang.
Waktu pengapian mesin tipe 2 silinder lebih pendek, sebab bergantian dilakukan dari satu piston ke piston lainnya. Namun, ini juga kembali lagi tergantung dengan engine mounting serta sasis yang dipakai.
3. Efisiensi
Dari segi efisiensi, mesin dengan 1 silinder akan unggul karena hemat bahan bakar. Dengan hanya satu ruang untuk bahan bakar dan satu nozzle bensin, menjadi lebih hemat. Selain itu block mesinnya lebih kecil, crankshaft pendek karena part mekanisnya berkurang.
Tak lupa blok mesin yang lebih kecil. Kombinasi tersebut membuat harga motor bermesin 1 silinder lebih rendah. Kendati demikian, tidak berarti lebih jelek. Kembali lagi menyesuaikan motor seperti apa yang dibutuhkan.
4. Suara Mesin
Perbedaan motor 1 silinder dan 2 silinder berikutnya terletak pada suara mesinnya. Umumnya, suara mesin dengan silinder lebih banyak akan lebih halus karena waktu pengapian yang lebih pendek. Namun, saringan pada knalpot motor juga turut memberikan kontribusi.
5. Ride and Handling
Belum lengkap jika membahas perbedaan tanpa mengulas pengalaman berkendara. Gambaran besarnya, mesin 2 silinder tentu lebih berat, sehingga berpengaruh ke feeling ride dan handling pada motor. Motor 1 silinder cukup mudah untuk bermanuver, sebab konfigurasi mesinnya tegak lurus.
Hal itu memudahkan motor berbelok. Kemudian untuk 2 silinder, mesinnya cenderung lebar sehingga keseimbangan motor tak sekokoh 1 silinder. Namun, berhubung mesinnya lebih besar dan dudukannya lebar, relatif stabil untuk melaju di trek yang lurus dalam kecepatan tinggi.
Demikian informasi tentang perbedaan motor 1 silinder dan 2 silinder yang dapat menjadi referensi sebelum menentukan pilihan. Tak ada yang benar-benar sempurna, semuanya memiliki sisi positif yang ditawarkan.