Minat masyarakat Indonesia terhadap moge semakin berkembang. Meski segmentif, pertambahan pengendara yang beralih ke motor moge cukup baik. Sempat menurun akibat pandemi pada 2020-2021, tren pembelian mengalami peningkatan di tahun 2022.
Ini menjadi angin segar bagi produsen motor. Sukimin Thio, CEO dari BMW Motorrad menjelaskan bahwa bisnis moge dipercaya akan meningkat. Permintaan sejauh ini cukup bagus, seiring dengan pemulihan ekonomi negara.
Bagi pengendara yang tertarik untuk berganti dari motor biasa ke moge, penting untuk memperbanyak wawasannya. Sebab, bukan hanya segi tampilan yang berbeda dari motor pada umumnya, namun juga pembiasaan saat berkendara. Apa saja yang perlu diperhatikan?
1. Tidak Langsung Menggunakan yang CC Besar
Ketua umum komunitas Motor Besar Indonesia berbagi informasi untuk pemula yang akan beralih ke motor moge. Rio Castello demikian sapaannya, menjelaskan bahwa perlu perhatian khusus ketika mengendarai moge.
Sebab, karakter hingga cara mengendarainya berbeda dari motor kubikasi kecil. Baik dari bobot hingga kecepatan, semuanya berbeda. Karena itulah, sangat disarankan untuk belajar dengan yang cc-nya lebih kecil.
Maksudnya adalah motor besar, namun cc-nya terbilang kecil. Seandainya jatuh saat mengendarainya, tentu ada teknik khusus untuk mengangkat kembali motor yang beratnya melebihi 100 kg. Lain dengan motor biasa yang bila jatuh dapat langsung diangkat, karena cukup ringan.
2. Melatih Keseimbangan Tubuh Sambil Mengenali Karakter Moge
Cobalah untuk duduk di motor gede dan melakukan penyesuaian agar tubuh tetap seimbang. Perlu diketahui jika bodi yang jumbo dari moge akan membuat seseorang tampak lebih pendek, dibandingkan yang sebenarnya. Sebab, harus duduk sambil membuka paha cukup lebar.
Karena itulah sebelum benar-benar beralih ke motor moge, perlu melatih keseimbangannya. Besar kemungkinan orang-orang yang kurang tinggi agak kesulitan, ketika menyeimbangkan tubuh dan menopang motor. Namun, hal ini dapat dilatih dan semakin nyaman seiring waktu.
Kenali dengan baik karakter moge masing-masing. Caranya dengan mendorong moge berpindah ke arah depan, mundur, kanan, kiri dalam kondisi mesin yang mati. Langkah ini cukup efektif untuk mengenali dan mengontrol motor gede.
3. Mempelajari Tarikan Gas dan Rem
Pastikan untuk berhati-hati ketika menggunakan gas pada motor gede. Kapasitas mesin moge lebih besar, sehingga kekuatannya juga lebih liar daripada motor jenis kopling atau matic. Pengendara moge, khususnya pemula perlu berhati-hati dan menjaga intuisi/feeling saat menggunakan gas.
Hindari terlalu kencang menarik gasnya. Apalagi jika sedang berada di daerah padat kendaraan seperti jalan raya. Dengan menarik gas secukupnya, sudah bisa menjalankan motor dengan kecepatan lumayan. Jauhkan resiko membahayakan diri sendiri dan orang lain akibat terlalu kencang.
Bukan saja gas, penggunaan rem juga perlu dirasakan agar timingnya tepat. Bagi pemula, disarankan mengenal seperti apa porsi rem yang dihasilkan kendaraannya. Bila perlu, lakukan latihan dengan tenaga mesin (tidak perlu digas), belok kanan, kiri, mengerem, dan sebagainya.
4. Menggunakan Standar Samping
Manfaatkan standar samping sebelum menaiki moge. Hal ini banyak cukup efektif bagi pengendara yang postur tubuhnya relatif kecil. Sebab, upaya untuk naik motor gede kerap kali menjadi masalah. Agar lebih mudah menaikinya, turunkan standar samping sejak awal.
Tujuannya yaitu menahan bobot dari moge tersebut dan lebih mudah ketika akan menduduki jok. Pastikan juga posisi tubuh tegak saat mengendarainya, dengan paha menempel di tangki untuk meminimalisir rasa lelah dan mengendalikan motor.
5. Mengenakan Safety Gear
Pengendara yang beralih ke motor moge perlu memastikan pemakaian safety gear. Contohnya helm, pelindung lutut serta siku, hingga jaket ketika mengendarai mogenya. Perlindungan ini bertujuan agar risiko yang terjadi tidak terlalu membahayakan bila terjadi musibah.
Pilihlah protektor tubuh yang bahannya berkualitas. Begitu juga moge dapat dipasangi dengan proteksi tertentu untuk menjaga komponen-komponennya dari kerusakan. Perhatikan juga riding attitude, hargai sesama pengguna jalan.
6. Mengikuti Program Safety Riding
Ikuti program pelatihan keamanan khusus motor gede yang dinamakan safety riding. Dalam pelatihan ini akan diajarkan berbagai aspek penting dalam mengendarai moge. Mulai dari mempelajari postur yang tentunya berbeda dari saat mengendarai motor biasa.
Begitu juga tekik untuk gas, berhenti, hingga mengerem yang tepat untuk motor gede. Dalam safety riding juga akan diajarkan teknik untuk menghadapi situasi berbahaya. Misalnya ketika jatuh, bagaimana cara untuk membangunkan motornya kembali.
Jika terjatuh ketika mengendarai moge, pengendara dapat memakai lututnya untuk pengungkit. Sementara itu punggung digunakan menjadi tumpuan saat mendorong mundur mogenya agar dapat berdiri kembali. Tentu dibantu side stand yang terpasang, agar motor tidak ambruk menuju arah sebaliknya.
Itulah informasi seputar beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum beralih ke motor moge. Dengan persiapan yang cukup matang di awal, tidak akan kaget dengan perubahan yang terasa saat berhadapan langsung dengan motor gede.
Selanjutnya, tinggal bagaimana pengendara melakukan penyesuaian sembari mengenal kendaraannya lebih jauh. Seiring berjalannya waktu, akan semakin terbiasa mengendarai moge. Sangat disarankan untuk bergabung dengan komunitas untuk mendapatkan teman, informasi, hingga pengalaman baru bersama moge kesayangan.